Evaluasi merupakan hal yang sangat penting dalam penanganan kasus di Indonesia. Tanpa adanya evaluasi, sangat sulit bagi pihak yang berwenang untuk mengetahui sejauh mana penanganan kasus tersebut telah berjalan dan apakah ada perbaikan yang perlu dilakukan.
Menurut Prof. Saldi Isra, seorang pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia, “Pentingnya evaluasi dalam penanganan kasus tidak bisa dianggap remeh. Evaluasi dapat memberikan gambaran yang jelas tentang efektivitas langkah-langkah yang telah diambil dalam menangani kasus-kasus hukum di Indonesia.”
Namun, sayangnya, praktik evaluasi dalam penanganan kasus di Indonesia masih tergolong minim. Banyak lembaga penegak hukum yang kurang melakukan evaluasi secara berkala terhadap kasus-kasus yang sedang ditangani. Hal ini tentu saja bisa berdampak negatif terhadap proses penegakan hukum di tanah air.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan HAM, hanya sekitar 30% dari kasus hukum yang ditangani setiap tahunnya yang mendapatkan evaluasi secara menyeluruh. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada banyak ruang untuk meningkatkan praktik evaluasi dalam penanganan kasus di Indonesia.
Mengutip pendapat Prof. Yusril Ihza Mahendra, seorang ahli hukum dan politik Indonesia, “Evaluasi yang baik dapat membantu pihak berwenang untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam penanganan kasus dan merumuskan langkah-langkah perbaikan yang tepat. Dengan demikian, proses penegakan hukum dapat berjalan lebih efisien dan adil bagi semua pihak.”
Oleh karena itu, penting bagi lembaga penegak hukum di Indonesia untuk meningkatkan praktik evaluasi dalam penanganan kasus. Dengan adanya evaluasi yang baik dan teratur, diharapkan proses penegakan hukum di Indonesia dapat menjadi lebih transparan, efektif, dan akuntabel.